Senin, 29 Desember 2014

tugas 2 ilmu sosial dasar

tugas 2 ilmu sosial dasar 
Pemuda dan Sosialisasi
Berita dan kasus yang di review
TAWURAN PELAJAR di bekasi, SATU TEWAS KENA TIKAM
   Tawuran pelajar silih berganti terjadi, tawuran antar pelajar lagi-lagi terjadi di Jalan Raya Warung Bongkok, Desa Telaga Murni, Cikarang Barat, Bekasi. Peristiwa ini terjadi pada tanggal 2 Juni 2014. Seorang pelajar tewas dalam peristiwa ini.
   Polisi tidak tinggal diam dengan langsung memburu pelaku tawuran, pihak kepolisian menangkap beberapa pelaku tawuran, tetapi pelaku utama masih di dalam pengejaran petugas.
   Korban tewas dalam peristiwa ini adalah Dika Maulana (16), pelajar asal SMK Karya Nusantara Cikarang Barat. Dika tewas ketika terjadi tawuran pelajar yang melibatkan SMK Karya Nusantara Cikarang Barat dengan SMK 11 Cikarang Utara.
   Dika diduga ketinggalan kelompoknya, sehingga dia menjadi bulan-bulanan kelompok lawan. Karena mengalami luka akibat senjata tajam disekujur tubuhnya, Dika sempat dilarikan ke rumah sakit Sritina, Cikarang Barat. Tetapi Dika tidak dapat diselamatkan.
Tawuran pelajar di Indonesia sudah sangat sering terjadi. Berbagai cara seperti penyuluhan, sanksi dan hukuman telah diberikan bagi pelaku tawuran. Tetapi semua itu hanya seperti ‘angin lalu’, karena sampai saat ini tawuran yang identik dengan para remaja dan pemuda ini masih marak terjadi dan tidak jarang merenggut korban jiwa.


analisis dari berita tersebut yaitu :
berdasarkan berita yang berjudul “tawuran pelajar di bekasi satu tewas kena tikam” butuh analisa tentang apa itu pemuda dan sosialisasi agar kita bisa melihat apa yang sebenarnya terjadi di dalam kehidupan pemuda saat ini.
   Pertama yang akan saya bahas adalah pemuda, apa itu pemuda? Pemuda adalah individu yang dilihat secara fisik dan psikis sedang mengalami perkembangan, sehingga merupakan sumber daya manusia yang baik saat ini maupun masa mendatang. Pemuda juga adalah individu yang bersifat dinamis, bergejolak dan optimis, namun belum mempunyai pengendalian emosi yang stabil.
Setelah kita mengetahui apa itu pemuda, mari saatnya kita bahas tentang sosialisasi. Sosialiasi adalah sebuah proses penanaman atau transfer kebiasaan atau nilai dan aturan dari satu generasi ke gerenasi lainnya dalam sebuah kelompok atau masyarakat.
Penyebab berita tersebut :
Disini dapat kita lihat bahwa, penyebab tawuran pelajar marak terjadi adalah dikarenakan pemuda sebagai individu-individu yang mempunyai karakter yang optimis dan dinamis tetapi kurang mempunyai penguasaan di dalam pengendalian emosi, sehingga cenderung melupakan rasionalitas dalam tindakannya.
Apa hubungannya dengan sosialisasi? Seperti yang sudah dijelaskan di atas bahwa sosialisasi adalah penanaman kebiasaan atau nilai dari satu generasi ke generasi lain.
Tidak jarang kita temui bahwa tawuran pelajar ini disebabkan oleh dendam yang diwariskan dari alumni kepada junior-juniornya. Dapat disebabkan juga oleh rasa kebanggaan yang berlebihan terhadap kelompok, solidaritas yang salah dan contoh yang tidak menunjukan perilaku yang benar.
Pada masa individu menjadi seorang pemuda, adalah masa dimana individu itu mencari apa jati dirinya. Mengikuti dan didikte apa yang terjadi di dalam lingkungannya agar dapat diterima di dalamnya.
Untuk mendapatkan solusi dari suatu permasalahan kita harus tahu terlebih dahulu akar dari permasalahan tersebut, maka akar dari permasalahan ini adalah ; Penanaman nilai dan peniruan yang salah ditambah dengan pengendalian emosi yang tidak stabil yang dimiliki oleh para pemuda.
SOLUSINYA :
Solusi dari permasalahan ini adalah, memberikan contoh yang baik pada para pemuda, memotivasi mereka dan menyediakan sarana yang dapat membuat mereka melakukan kegiatan positif. Peran dari keluarga, sekolah maupun kelompok lainnya juga sangat diperlukan agar para pemuda mendapat nilai dan norma yang benar dalam masyarakat. Dan mungkin yang banyak dilupakan oleh masyarakat saat ini adalah kesadaran dan takut akan Tuhan adalah elemen terpenting di dalam kehidupan bermasyarakat ini.



Jumat, 26 Desember 2014

ilmu sosial dasar (tugas 3) tentang masyarakat pedesaan&masyarakat perkotaan

BAB I
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang
Masyarakat (society) merupakan istilah yang digunakan untuk menerangkan komuniti manusia yang tinggal bersama-sama. Boleh juga dikatakan masyarakat itu merupakan jaringan perhubungan antara berbagai individu.
Perkataan society datang daripada bahasa Latin societas, "perhubungan baik dengan orang lain". Perkataan societas diambil dari socius yang berarti "teman", maka makna masyarakat itu adalah berkait rapat dengan apa yang dikatakan sosial. Ini bermakna telah tersirat dalam kata masyarakat bahawa ahli-ahlinya mempunyai kepentingan yang sama. Maka, masyarakat selalu digunakan untuk menggambarkan rakyat sebuah negara. [1]
Masyarakat adalah sebuah komunitas yang interdependen (saling tergantung satu sama lain). Umumnya, istilah masyarakat digunakan untuk mengacu sekelompok orang yang hidup bersama dalam satu komunitas yang teratur. Dimana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut. Melihat dari berbagai aspek kehidupan yang terjadi di masyarakat pada saat ini, masih terjadinya beberapa fenomena pergeseran nilai, norma serta adat istiadat kaitannya dengan pemahaman tentang masyarakat desa dan kota. Hal tersebut dapat ditinjau dari ilmu sosiologi, dimana yang menjadi obyek adalah masyarakat yang dilihat dari hubungan antar manusia, dan proses yang timbul dari hubungan manusia di dalam masyarakat.

B.       Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian dari sosiologi dan masyarakat ?
2.      Bagaimana masyarakat perkotaan ?
3.      Bagaimana masyarakat pedesaan ?
4.      Bagaimana hubungan masyarakat perkotaan dan pedesaan ?
C.      Tujuan
1.      Untuk mengetahui pengertian dari sosiologi dan masyarakat.
2.      Untuk mengetahui tentang masyarakat perkotaan.
3.      Untuk mengetahui tentang masyarakat pedesaan.
4.      Untuk mengetahui hubungan masyarakat perkotaan dan pedesaan.
BAB II
PEMBAHASAN
A.      Pengertian Sosiologi dan Masyarakat
Sosiologi merupakan suatu ilmu yang mempelajari seluruh tingkah laku kehidupan manusia di suatu lingkungan yang di mana di dalamnya terdapat manusia-manusia lain yang saling berhubugan antara yang satunya dengan yang lainnya lagi, sehingga terjadi suatu interaksi di seluruh bidang kehidupan.[2]
Mengenai arti masyarakat, disini kita kemukakan beberapa definisi mengenai masyarakat darti para sarjana, misalnya :
a.    R. Linton : Seorang ahli antropologi mengemukakan, bahwa masyarakat adalah setiap kelompok manusia yang telah cukup lama hidup dan bekerjasama, sehingga mereka ini dapat mengorganisasikan dirinya berpikir tentang dirinya dalam satu kesatuan sosial dengan batas-batas tertentu.
b.   M.J Herskovits : Mengatakan bahawa masyarakat adalah kelompok individu yang diorganisasikan dan mengikuti satu cara hidup tertentu.
c.    J.L. Gillin dan J.P. Gillin : mengatakan bahwa masyarakat adalah kelompok manusia yang terbesar dan mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap dan perasaan persatuan yang sama.
d.   S.R. Steinmetz : seorang sosiolog bangsa belanda mengatakan, bahwa masyarakat adalah kelompok manusia yang terbesar, yang meliputi pengelompokan-pengelompokan manusia yang lebih kecil, yang mempunyai perhubungan yang erat dan teratur.
e.    Hasan Shadily : mendifinisikan masyarakat adalah golongan besar atau kecil terdiri dari beberapa manusia, yang dengan atau karena sendirinya bertalian secara golongan dan pengaruh-mempengaruhi satu sama lain.
                 Mengingat definisi-definisi masyarakat tersebut di atas maka dapat diambil kesimpulan bahwa masyarakat harus mempunyai syarat-syarat sebagai berikut :
a.    Harus ada pengumpulan manusia, dan harus banyak, bukan pengumpulan binatang.
b.   Telah bertempat tinggal dalam waktu yang lama di suatu daerah tertentu.
c.    Adanya aturan-aturan atau undang-undang yang mengatur mereka untuk menuju kepadakepentingan dan tujuan bersama.
B.       Masyarakat Perkotaan
a.       Pengertian Kota
Masyarakat perkotaan atau urban community adalah masyarakat kota yang tidak tertentu jumlah penduduknya,. Tekanan pengertian “kota” terletak pada sifat serta ciri kehidupan yang berbeda dengan masyarakat pedesaan.[3]
b.      Ciri-ciri masyarakat Perkotaan 
Ada beberapa ciri yang menonjol pada masyarakat perkotaan, yaitu :
a)      Orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus bergantung pada orang lain.
b)      Pembagian kerja diantara warga kota juga lebih tegas dan punya batas-batas yang nyata.
c)      Kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak diperoleh warga kota dariapada warga desa.
d)     Jalan pikiran rasional yang pada umumnya dianut masyarakat perkotaan, menyebabkan interaksi-interaksi yang terjadi lebih didasarkan pada faktor kepentingan daripada faktor pribadi.
e)      Jalan kehidupan yang cepat dikota, mengakibatkan pentingnya faktor waktu, sehingga pembagian waktu yang teliti sangat penting, untuk dapat mengejar kebutuhan-kebutuhan seorang individu.
f)       Perubahan-perubahan sosial tampak denagn nyata  dikota-kota, karena kota-kota biasanya terbuka dalam menerima pengaruh-pengaruh dari luar.
Definisi dan pembahasan modernisasi
Berikut beberapa pendapat tentang modernisasi :[4]
v Astrid S. Susanto, modernisasi adalah proses menggunakan kesempatan yang diberikan oleh perubahan demikemajuan. Dalam negara yang menganut sistem demokrasi, manusia yang menjadi pkok tujuan.
v Alex Inkeles, mengemukakan bahwa ada sikap-sikap tertentu yang menandaimanusia dalam setiap masyarakat modern. Dan di antara sikap-sikap ini, ada kecenderungan menerima gagasan-gagasan baru serta mencoba metode-metode baru .
v Louis Irving Horowitz, Modernisasi yang non ideologis pada dasarnya merupakan suatu istilah teknologi, bukan suatu istilah penilaian. Ia menyangkut penggantian tenaga kerja manusia oleh mesin-mesin, modernisasi berkaitan dengan komunikasi informasi dalam  tempo cepat, memindah orang an barang dengan cepat, otomasi jasa-jasa, dan sebagainya.
v Soerjono Soekanto, Modernisasi adalah suatu bentuk dari perubahan sosial, yang biasanya merupakan perubahan sosial yang terarah yang didasarkan pada suatu perencanaan yang biasanya dinamakansosial planning.
Dalam bahasa sosiologi, westernisasi merupakan proses peniruan oleh masyarakat atau negara tentang kebudayaan dari negara-negara Barat yang dianggap lebih baik dari kebudayaan negara sendiri.
C.      Masyarakat Pedesaan
a.  Pengertian desa
Yang dimaksud dengan desa menurut Sutardjo Kartodikusuma mengemukakan sebagai berikut: Desa adalah suatu kesatuan hukum dimana bertempat tinggal suatu masyarakat pemerintahan tersendiri[5]
Sedang menurut Paul H. Landis : Desa adalah pendudunya kurang dari 2.500 jiwa.
b.   Ciri-ciri Masyarakat desa
Adapun ciri-ciri masyarakat pedesaan adalah[6] :
a)      Masyarakat pedesaan diantara warganya mempunyai hubungan yang lebih mendalam dan erat bila dibandingkan dengan hubungan mereka dengan masyarakat lainnya di luar batas-batas wilayahnya.
b)      Sistem kehidupan umumnya berkelompok dengan dasar sistem kekeluargaan.
c)      Sebagian besar warga masyarakat pedesaan hidup dari pertanian dan pekerjaan-pekerjaan yang bukan agraris hanya bersifat pedesaan bersifat waktu luang.
D.      Hubungan Masyarakat Perkotaan dan Pedesaan
Masyarakat pedesaan dan perkotaan bukanlah dua komonitas yang terpisah sama sekali satu sama lain. Bahkan dalam keadaan yang wajar diantara keduanya terdapat hubungan yang erat. Bersifat ketergantungan, karena diantara mereka saling membutuhkan. Kota tergantung dalam memenuhi kebutuhan warganya akan bahan-bahan pangan seperti beras sayur mayur , daging dan ikan. Desa juga merupakan sumber tenaga kasar bagi jenis pekerjaan tertentu dikota. Misalnya saja buruh bangunan dalam proyek perumahan. Proyek pembangunan atau perbaikan jalan raya atau jembatan dan tukang becak. Mereka ini biasanya adalah pekerja musiman. Pada saat musim tanam mereka, sibuk bekerja di sawah. Bila pekerjaan dibidang pertanian mulai menyurut, sementara menunggu masa panen mereka merantau ke kota terdekat untuk melakukan pekerjaan apa saja yang tersedia.
Sebaliknya, kota menghasilkan barang-barang yang juga diperlukan oleh orang desa seperti bahan-bahan pakaian, alat dan obat-obatan pembasmi hama pertanian, minyak tanah, obat-obatan untuk memelihara kesehatan dan alat transportasi. Kota juga menyadiakan tenaga-tenaga yang melayani bidang-bidang jasa.
Hubungan kota-desa cenderung terjadi secara alami yaitu yang kuat akan menang, karena itu dalam hubungan desa-kota, makin besar suatu kota makin berpengaruh dan makin menentukan kehidupan perdesaan.
Salah satu bentuk hubungan antara kota dan desa adalah :
a). Urbanisasi.
Dengan adanya hubungan Masyarakat Desa dan Kota  yang saling ketergantungan dan saling membutuhkan tersebut maka timbulah masalah baru yakni ; Urbanisasi yaitu suatu proses berpindahnya penduduk dari desa ke kota atau dapat pula dikatakan bahwa urbanisasi merupakan proses terjadinya masyarakat perkotaan.[7]
b)      Sebab-sebab Urbanisasi
1.)    Faktor-faktor yang mendorong penduduk desa untuk meninggalkan daerah kediamannya.
a.       Bertambahnya penduduk sehingga tidak seimbang dengan persediaan lahan pertanian,
b.      Terdesaknya kerajinan rumah di desa oleh produk industri modern.
c.       Penduduk desa, terutama kaum muda, merasa tertekan oleh oleh adat istiadat yang ketat sehingga mengakibatkan suatu cara hidup yang monoton.
d.      Didesa tidak banyak kesempatan untuk menambah ilmu pengetahuan.
e.       Kegagalan panen yang disebabkan oleh berbagai hal, seperti banjir, serangan hama, kemarau panjang, dsb. Sehingga memaksa penduduk desa untuk mencari penghidupan lain dikota.
2.)    Faktor-faktor yang ada dikota yang menarik penduduk desa untuk pindah dan menetap dikota
a.       Penduduk desa kebanyakan beranggapan bahwa dikota  banyak pekerjaan dan lebih mudah untuk mendapatkan penghasilan
b.      Dikota lebih banyak kesempatan untuk mengembangkan usaha kerajinan rumah menjadi industri kerajinan.
c.       Pendidikan terutama pendidikan lanjutan, lebih banyak dikota dan lebih mudah didapat.
d.      Kota dianggap mempunyai tingkat kebudayaan yang lebih tinggi dan merupakan tempat pergaulan dengan segala macam kultur manusianya.
BAB III
PENUTUP
A.      Kesimpulan
Manusia menjalani  kehidupan didunia ini tidaklah bisa hanya mengandalkan dirinya sendiri dalam artian butuh bantuan dan pertolongan orang lain , maka dari itu manusia disebut makhluk sosial, Oleh karena itu kehidupan bermasyarakat hendaklah menjadi sebuah pendorong  atau sumber kekuatan untuk mencapai cita-cita kehidupan yang harmonis, baik itu kehidupan didesa maupun diperkotaan. Tentunya itulah harapan kita bersama, tetapi fenomena yang terjadi sekarang ini, jauh sekali dari harapan, kesenjangan Sosial,  yang kaya makin Kaya dan yang Miskin tambah melarat , mutu pendidikan yang masih rendah, orang mudah sekali membunuh saudaranya hanya karena hal sepele saja, dan masih banyak lagi fenomena kehidupan tersebut diatas yang kita rasakan bersama, mungkin juga fenomena itu ada pada lingkungan dimana kita tinggal.
Fenomena-fenomena yang terjadi diatas tidak hanya terjadi dikota saja, ternyata problem yang tidak jauh beda ada didesa, yang kita sangka adalah tempat yang aman, tenang  dan berakhlak (manusiawi), ternyata telah tersusupi oleh kehidupan kota yang serba boleh dan bebas itu disatu pihak masalah urbanisasi menjadi masalah serius bagi kota dan desa, karena masyarakat desa yang berurbanisasi menjadikan sumber daya manusia yang produktif di desa menjadi berkurang yang membuat sebuah desa tak maju bahkan cenderung tertinggal.
B.       Saran

Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu penulis senantiasa dengan lapang dada menerima bimbingan dan arahan serta saran dan kritik yang sifatnya membangun demi perbaikan karya-karya berikutnya.   

Jumat, 28 November 2014

BAB VII MASYARAKAT PERKOTAAN DAN MASYARAKAT PEDESAAN (tugas 1 : ilmu sosial dasar)

1.      MASYARAKAT PERKOTAAN, ASPEK-ASPEK POSITIF DAN NEGATIF
a.       Pengertian masyarakat
   Definisi adalah uraian atau ringkas untuk memberikan batasan-batasan mengenai sesuatu persoalan atau pengertian ditinjau daripada analisis.
    Mengenai arti masyarakat dari para saarjana seperti,misalnya:
1)      R.Linton : seorang ahli atropologi mengemukakan,bahwa masyarakat adalah setiap kelompok manusia yang telah cukup lama hidup dan bekerjasama.
2)      M.J Herskovits : mengatakan bahwa masyarakat adalah kelompok individu yang diorganisasikan dan mengikuti satu cara hidup tertentu.
3)      J.L Gilin dan J.P Gilin : mengatakan bahwa masyarakat adalah kelompok manusia yang terbesar dan mempunyai kebiasaan,tradisi,sikap dan perasaan persatuan yang sama.
4)      S.R Steinmetz : seorang sosiolog bangsa belanda mengatakan bahwa masyarakat adalah kelompok manusia yang terbesar yang meliputi pengelompokan-pengelompokan manusia yang lebih kecil yang mempunyai perhubungan yang erat dan teratur.
5)      Hasan shadilly : mendefinisikan masyarakat adalah golongan besar atau kecil dari beberapa manusia,yang dengan atau sendirinya bertalian secara golongan dan mempunyai pengaruh kebatinan satu sama lain.
Kelompok manusia yang dimaksud diatas yang belum terorganisasikan mengalami proses yang fundamental yaitu :
a)      Adaptasi dan organisasi dari tingkah laku para anggota.
b)      Timbul perasaan berkelompok secara lambat laun atau lesprit de cerpa.
Dipandang dari cara bentuk nya,masyarakat dapat dibagi dalam:
1)      Masyarakat paksaan,misalnya : negara,masyarakat tawanan dan lain-lain.
2)      Masayarakat merdeka yang terbagi dalam:
(a)                Masyarakat natur,yaitu masyarakat yang terjadi dengan sendirinya.
(b)               Masyarakat kultur yaitu masyarakat yang terjadi karena kepentingan keduniaan atau kepercayaan.misalnya koperasi,kongsi prekonomian,gereja dsb
b.      Masyarakat perkotaan
Masyarakat perkotaan sering disebut juga urban community.pengertian masyarakat kota lebih di tekankan pada sifat sifat kehidupan serta ciri-ciri kehidupannya yang berbeda dengan masyarakat pedesaan.
Ada beberapa ciri yang menonjol pada  masyarakat kota yaitu:
1)      Kehidupan keagamaan berkurang bila dibandingkan dengan kehidupan keagamaan di desa.
2)      Orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus bergantung pada orang-orang lain.
3)      Pembagian kerja di antara warga-warga kota juga lebih tegasdan mempunyai batas-batas yang nyata.
4)      Kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak diperoleh warga kota daripada warga desa.
5)      Jalan pikiran rasional yang pada umumnya dianut masyarakat perkotaan,menyebabkan bahwa interaksi-interaksi yang terjadi lebih didasarkan pada faktor kepentingan daripada faktor pribadi.
6)      Jalan kehidupan yang cepat di kota-kota mengakibatkan pentingnya faktor waktu bagi warga kota.
7)      Perubahan-perubahan sosial tampak dengan nyata di kota-kota sebab kota-kota biasanya terbuka dalam menerima pengaruh-pengaruh dari luar.

c.       Perbedaan Desa dan Kota

Ada beberapa ciri yang dapat dipergunakan sebagai petunjuk untuk membedakan antara desa dan kota. Ciri-ciri tersebut antara lain:
1)      Jumlah dan kepadatan penduduk
2)      Lingkungan hidup
3)      Mata pencaharian
4)      Corak kehidupan sosial
5)      Stratifikasi sosial
6)      Mobilitas sosial
7)      Pola interaksi sosial
8)      Solidaritas sosial
9)      Kedudukan dalam hirarki sistem administrasi nasional


d.      Hubungan Desa – Kota, hubungan Pedesaan – Perkotaan

Masyarakat pedesaan dan perkotaan bukanlah dua komunitas yang terpisah sama sekali satu sama lain. Bahkan dalam keadaan yang wajar di antara keduanya terdapat hubungan yang erat bersifat ketergantungan karena di antara mereka saling membutuhkan. Kota tergantung pada desa dalam memenuhi kebutuhan warganya akan bahan-bahan pangan seperti beras, sayur-mayur, daging dan ikan. Desa juga merupakan sumber tenaga kasar bagi jenis-jenis pekerjaan tertentu di kota, misalnya saja buruh bangunan dalam proyek-proyek perumahan, proyek pembangunan atau perbaikan jalan raya atau jembatan dan tukang becak.
      Dalam kenyataannya, hal ideal tersebut kadang-kadang tidak terwujud karena adanya beberapa pembatas. Jumlah penduduk semakin meningkat, tidak terkecuali di pedesaan. Dalam keadaan semacam ini, kota terpaksa memenuhi kebutuhan pangannya dari daerah lain. Bahkan kadang-kadang terpaksa mengimpor dari luar negeri. Peningkatan jumlah penduduk tanpa diimbangi dengan perluasan kesempatan kerja ini pada akhirnya berakibat bahwa di pedesaan terdapat banyak orang yang tidak mempunyai mata pencaharian tetap.

e.       Aspek positif dan negatif

Untuk menunjang aktivitas warganya serta untuk memberikan suasana aman, tentram dan nyaman pada warganya, kota dihadapkan pada keharusan menyediakan berbagai fasilitas kehidupan dan keharusan untuk mengatasi berbagai masalah yang timbul sebagai akibat aktivitas warganya.
      Secara umum dapat dikenal bahwa suatu lingkungan perkotaan, seyogyanya mengandung lima unsur yang meliputi :
a)      Wisma : unsur ini merupakan bagian ruang kota yang dipergunakan untuk tempat berlindung terhadap alam sekelilingnya.
b)      Karya : unsur ini merupakan syarat yang utama bagi eksistensi suatu kota, karena unsur ini merupakan jaminan bagi kehidupan bermasyarakat.
c)      Marga : unsur ini merupakan ruang perkotaan yang berfungsi untuk menyelenggarakan hubungan antara suatu tempat dengan tempat lainnya di dalam kota (hubungan internal), serta hubungan antara kota itu dengan kota-kota atau daerah lainnya (hubungan eksternal).
d)     Suka : unsur ini merupakan bagian dari ruang perkantoran untuk memenuhi kebutuhan penduduk akan fasilitas-fasilitas hiburan, rekreasi, pertamanan, kebudayaan dan kesenian.
e)      Penyempurnaan : unsur ini merupakan bagian yang penting bagi suatu kota, tetapi belum secara tepat tercakup ke dalam ke empat unsur di atas, termasuk fasilitas keagamaan, pekuburan kota, fasilitas pendidikan dan kesehatan, jaringan utilitas umum.

Maka fungsi dan tugas Aparatur Pemerintah Kota harus ditingkatkan :
1)      Aparatur  kota harus dapat menangani pelbagai masalah yang timbul di kota. Untuk itu, maka pengetahuan tentang administrasi kota dan perencanaan kota harus dimilikinya.
2)      Kelancaran dalam pelaksanaan pembangunan dan pengaturan tata kota harus dikerjakan dengan cepat dan tepat, agar tidak disusul dengan masalah lainnya
3)      Masalah keamanan kota harus dapat ditangani dengan baik sebab kalau tidak, maka kegelisahan penduduk akan menimbulkan masalah baru.
4)      Dalam rangka pemekaran kota, harus ditingkatkan kerja sama yang baik antara para pemimpin di kota dengan para pimpinan di tingkat Kabupaten, tetapi juga dapat bermanfaat bagi wilayah Kabupaten dan sekitarnya.

Rumusan pengembangan kota seperti itu tergambar dalam pendekatan penanganan masalah kota sebagai berikut :
1)      Menekan angka kelahiran
2)      Mengalihkan pusat pembangunan pabrik (industri) kepinggiran kota
3)      Membendung urbanisasi
4)      Mendirikan kota satelit dimana pembukaan usaha relatif rendah
5)      Meningkatkan fungsi peranan dan kota-kota  kecil atau desa-desa yang telah ada disekitar kota besar
6)      Transmigrasi bagi warga yang miskin dan tidak mempunyai pekerjaan.

2.      MASYARAKAT PEDESAAN
a.       Pengertian Desa/Pedesaan
Yang dimaksud dengan desa menurut Sutardjo  Kartohadikusuma mengemukakan sebagai berikut :
Desa adalah suatu kesatuan hukum dimana bertempat tinggal suatu masyarakat pemerintahan sendiri.
      Menurut Bintarto desa merupakan perwujudan atau kesatuan geografi, sosial, ekonomi, politik dan kultural yang terdapat di situ (suatu daerah) dalam hubungannya dan pengaruhnya secara timbal balik dengan daerah lain.
      Adapun yang menjadi ciri-ciri masyarakat pedesaan antara lain sebagai berikut :
a)      Di dalam masyarakat pedesaan di antara warganya mempunyai hubungan yang lebih mendalam dan erat bila dibandingkan dengan masyarakat pedesaan lainnya di luar batas wilayahnya.
b)      Sistem kehidupan umumnya berkelompok dengan dasar kekeluargaan
c)      Sebagian besar warga masyarakat pedesaan hidup dari pertanian.
d)     Masyarakat tersebut homogen, seperti dalam hal mata pencaharian, agama, adat-istiadat dan sebagainya.

Oleh karena anggota masyarakat mempunyai kepentingan pokok yang hampir sama, maka mereka selalu bekerja sama untuk mencapai kepentingan-kepetingan mereka. Seperti memperbaiki jalan desa, membuat saluran air dan sebagainya, dalam hal-hal tersebut mereka akan selalu bekerjasama.
            Pekerjaan gotong-royong pada waktu sekarang lebih populer dengan istilah kerja bakti misalnya memperbaiki jalan, saluran, air, menjaga keamanan desa (ronda malam) dan sebagainya. Sedang mengenai macamnya pekerjaan gotong-royong (kerja bakti) itu ada dua macam, yaitu :
a)      Kerja bersama untuk pekerjaan-pekerjaan yang timbulnya dari inisiatif warga masyarakat itu sendiri
b)      Kerjasama untuk pekerjaan-pekerjaan yang inisiatifnya tidak timbul dari masyarakat itu sendiri berasal dari luar

b.      Hakikat dan Sifat Masyarakat Pedesaan

Seperti dikemukakan oleh para ahli atau sumber bahwa masyarakat Indonesia lebih dari 80% tinggal di pedesaan dengan mata pencaharian yang bersifat agraris.
      Maka tidak jarang orang kota melepaskan segala kelelahan dan kekusutan pikir tersebut pergilah mereka ke luar kota karena merupakan tempat yang nyaman.
      Dalam hal ini kita jumpai gejala-gejala sosial yang sering di istilahkan dengan :
a)      Konflik (=Pertengkaran)
b)      Kontraversi (pertentangan)
c)      Kompetisi (persiapan)
d)     Kegiatan pada Masyarakat Pedesaan

c.       Sistem nilai budaya petani Indonesia

Sistem nilai budaya petani Indonesia antara lain sebagai berikut :
a)      Para petani di Indonesia terutama di Jawa pada dasarnya menganggap bahwa hidupnya itu sebagai sesuatu hal yang buruk, penuh dosa, kesengsaraan.
b)      Mereka beranggapan bahwa orang bekerja itu untuk hidup, dan kadang-kadang untuk mencapai kedudukan
c)      Mereka berorientasi pada masa ini (sekarang), kurang memperdulikan masa depan, mereka kurang mampu untuk itu.
d)     Mereka menganggap alam tidak menakutkan bila ada bencana alam atau bencana lain itu hanya merupakan sesuatu yang harus wajib diterima kurang adanya agar peristiwa-peristiwa macam itu tidak berulang kembali.
e)      Dan untuk menghadapi alam mereka cukup dengan hidup bergotong-royong, mereka sadar bahwa dalam hidup itu pada hakikatnya tergantung kepada sesamanya.

3.      URBANISASI DAN URBANISME
a.       Arti Urbanisasi
Urbanisasi adalah suatu proses perpindahan penduduk dari desa ke kota atau dapat pula dikatakan bahwa urbanisasi merupakan proses terjadinya masyarakat perkotaan. Dengan demikian urbanisasi adalah suatu proses dengan tanda-tanda sebagai berikut :
a)      Terjadinya arus perpindahan penduduk dari desa ke kota
b)      Bertambah besarnya jumlah tenaga kerja nonagraria di sektor sekunder (industri) dan sektor tersier (jasa)
c)      Tumbuhnya pemukiman menjadi kota
d)     Meluaskan pengaruh kota di daerah pedesaan mengenai segi ekonomi, sosial, kebudayaan dan psikologis.
Urbanisasi mengakibatkan pertumbuhan penduduk kota dan ini dirasakan akibat-akibat dari pemerintah kota di negara-negara berkembang termasuk Indonesia pada waktu ini, karena derasnya arus migrasi.
b.      Sebab-sebab Urbanisasi
Pada dasarnya ada tiga hal utama yang menyebabkan timbulnya urbanisasi, yaitu :
a)      Adanya pertambahan penduduk secara alamiah
b)      Terjadinya arus perpindahan dari desa ke kota
c)      Tertariknya pemukiman pedesaan ke dalam lingkup kota sebagai akibat perkembangan kota yang sangat pesat di berbagai bidang, terutama yang berkaitan dengan tersedianya kesempatan kerja.
Apabila dianalisa lebih jauh lagi, ternyata bahwa sebab-sebab yang mendorong orang-orang desa untuk meninggalkan tempat tinggal asalnya adalah sebagai berikut :
1)      Timbulnya kemiskinan di pedesaan
2)      Penduduk desa, terutama kaum muda-mudi merasa tertekan oleh adat-istiadat yang ketat, mengakibatkan suatu cara hidup yang monoton.
3)      Di desa-desa tidak banyak kesempatan untuk menambah pengetahuan.
4)      Rekreasi, salah satu faktor yang penting di bidang spiritual kurang sekali, dan kalau ada perkembangannya sangat lambat.
5)      Penduduk desa yang mempunyai keahlian lain dari bertani
6)      Kegagalan panen yang disebabkan berbagai sebab misalnya banjir, serangan hama, atau kemarau panjang, memaksa penduduk desa mencari sumber kehidupan lain di kota.
7)      Pertentangan dalam lingkup nasional, baik pertentangan antar kelompok, antar golongan, agama, antar kelompok etnis atau suku bangsa dan terutama sekali pertentangan politis yang dampaknya sampai ke pedesaan.
c.       Akibat-akibat urbanisasi
Salah satu bentuk yang paling nyata dari hubungan antara desa dan kota,terwujud dalam proses urbanisasi.hubungan antara desa dan kota tersebut bersifat timbal balik dalam arti baik desa maupun kota kedua nya mempengaruhi.
Selanjutnya,proses urbanisasi akan menimbulkan akibat lebih jauh lagi,antara lain adalah :
1)      Terbentuknya subur,tempat-tempat pemukiman baru di pinggiran kota,yang terjadi akibat perluasan kota-karena pusat kota tidak mampu lagi menampung arus perpindahan penduduk desa begitu banyak.
2)      Makin meningkatnya tuna karya yaitu orang-orang yang tidak mempunyai pekerjaan tetap.tuna karya ini terdiri dari orang desa yang tidak segera memperoleh pekerjaan di kota,ataupun orang kota sendiri tidak berhasil dalam persaingan merebutkan kesempatan kerja yang sangat terbatas.
3)      Pertambahan penduduk kota yang sangat pesat menimbulkan masalah perumahan.orang terpaksa tinggal dalam rumah yang sempit dan tidak memenuhi persyaratan kesebatan.
4)      Lingkungan hidup yang tidak sehat,apalagi di tambah dengan adanya berbagai kerawanan sosial memberi pengaruh yang negatif terhadap pendidikan generasi muda.
d.      Usaha-usaha menggulangi urbanisasi
Berbagai tindakan dapat dilakukan,baik tindakan jangka pendek maupun yang berjangka panjang,dalam lingkup lokal,nasional maupun internasional.berbagai tindakan tersebut akan diuraikan secara singkat di bawah ini :
1)      Lokal jangka pendek
2)      Lokal jangka panjang
3)      Nasional jangka pendek
4)      Nasional jangka panjang
e.       Urbanisasi
Sejarah perkembangan kehidupan kota tidak mudah dipelajari oleh para mahasiswa maupun ilmuan,karena ternyata masih banyak hal yang tidak diketahui dan tidak lengkap.
Mengenai kriteria tersebut di atas timbul banyak keberatan anatara lain,aspek fisik kota tidak diperhatikan.louis wirth dalam kertas kerjanya yang berjudul “urbanis as a way of life” berpendapat bahwa :
a)      Urbanisasi menimbulkan inovasi,spesialisasi,diversitas,dan anonimitas.
b)      Luas(size),kepadatan (density) dan hterogenitas(heterogeneity) merupakan variabel bebas yang menentukan “urbanisme” atau gaya hidup kota.
Menurut louis with : urbanisme sebagai way of lide merupakan sukses dalam artian ekenomi,tetapi dari segi sosial merupakan sesuatu yang dekstruktif.
Dari segi sosiologi,para ahli sosiologi lebih menekankan perhatiannya pada pola organisasi sosial atau diferensiasi sosial yang dapat dijadikan ciri masyarakat kota
Para geografiwan lebih memfokuskan pada peranan fungsionalnya dan memandang kota itu sebagai penggerak atau generator sesuatu wilayah.
Dengan demikian,menurut king dan colledge maka urbanisassi dapat dikenal melalui empat proses utama keruangan (found major spatial processes) yaitu :
1)      Adanya pemusatan kekuasaan pemerintah kota sebaagai pengambil keputusan dan sebagai badan pengawas dalam penyelanggaraan hubungan kota dengaan daerah sekitarnya.
2)      Adanya arus modal dan investasi untuk mengatur kemakmuran kota dan wilayah di sekitarnya.
3)      Difusi inovasi dan perubahan yang berpengaruh terhadap aspek sosial,ekonomi,budaya dan politik di kota akan aspek sosial,ekonomi,budaya dan politik di kota akan dapat meluas di kota-kota yang lebih kecil bahkan daerah pedesaan.
4)      Migrasi dan pemukiman baru dapat terjadi apabila pengaruh kota secara terus menerus masuk ke daerah pedesaan.
Mengenai istilah urbanism dan urbanization memang dapat membingungkan pemakaian nya.
Sedikit penjelasan tambahan di sini agar menjadi lebih  jelas dapat dikutip pendapat dari mendoes dan mizruchi (1969) sebagai berikut:
Menurut schnore(1964) :
“Urbanisme with it changes in the values mores,custom and behaviors of a pofulation,is often seen as one of the consquences of urbanization”
Jadi,dalam hal ini istilah atau pengertian”urbanisasi” dikaitkan dengan proses terbentuknya kota dan perkembanganya,sedang istilah”urbanisme”dikaitkan dengan perilaku hidup atau acara hidup di kota.